I made this widget at MyFlashFetish.com.

Thursday, September 17, 2009

bergegaslah dalam kebaikan


“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Al Abaqarah 148

Dalam ayat ini Allah memerintahkan fastabiqul khahiraat (bersegeralah dalam berbuat baik). Imam An Nawawi dalam kitabnya Riyadhush shalihiin meletakkan bab khusus dengan judul: Babul mubaadarah ilal khairaat wa hatstsu man tawajjaha likhairin ‘alal iqbaali ‘alaihi bil jiddi min ghairi taraddud (Bab bersegera dalam melakukan kebaikan, dan dorongan bagi orang-orang yang ingin berbuat baik agar segera melakukannya dengan penuh kesungguhan tanpa ragu sedikitpun). Lalu ayat yang pertama kali disebutkan sebagai dalil adalah ayat di atas. Perhatikan betapa Imam An Nawawi telah memahmi ayat tersebut sebegai berikut:

Pertama, bahwa melakukan kebaikan adalah hal yang tidak bisa ditunda, melainkan harus segera dikerjakan. Sebab kesempatan hidup sangat terbatas. Kematian bisa saja datang secara tiba-tiba tanpa diketahui sebabnya. Karena itu semasih ada kehidupan, segeralah berbuat baik. Lebih dari itu bahwa kesempatan berbuat baik belum tentu setiap saat kita dapatkan. Karenanya begitu ada kesempatan untuk kebaikan, jangan ditunda-tunda lagi, tetapi segera dikerjakan. Karena itu Allah swt. dalam Al Qur’an selalu menggunakan istilah bersegeralah, seperti fastabiquu atau wa saari’uu yang maksudnya sama, bergegas dengan segera, jangan ditunda-tunda lagi untuk berbuat baik atau memohon ampunan Allah swt. Dalam hadist Rasulullah saw. Juga menggunakan istilah baadiruu maksudnya sama, tidak jauh dari bersegera dan bergegas.

Dalam sebuah buku tentang kisah orang-orang saleh terdahulu diceritakan salah seorang dari mereka berpesan: maa ahbabta ayyakuuna ma’aka fil aakhirat if’alhul yaum. Wamaa karihta ayyakuuna ma’aka fil aakhirat utrukul yaum (apa yang kau suka untuk dibawa ke akhirat kerjakan sekarang juga. Dan apa yang kau suka untuk kau tidak suka untuk di bawa ke akhirat tinggalkan sekarang juga). Ini menggambarkan sebuah sikap kesigapan dalam memilah dan memilih perbuatan mana yang baik dan mana yang buruk. Tentu secara fitrah tidak ada manusia yang suka membawa dosa-dosa ke akhirat, kecuali orang-orang yang sudah mati hatinya. Karena itu makna fastabiquu pada ayat di atas memang benar-benar sangat penting -kalau tidak mau dikatakan sebuah keniscayaan- untuk selalu kita amalkan.

Kedua, bahwa untuk berbuat baik hendaknya selalu saling mendorong dan saling tolong menolang. Imam An Nawawi mengatakan: wa hatstsu man tawajjaha likhairin ‘alal iqabaal ‘alaihi. Ini menunjukkan bahwa kita harus membangun lingkungan yang baik. Lingkungan yang membuat kita terdorong untuk kebaikan. Karena itu dalam hadits yang menceritakan seorang pembunuh seratus orang lalu ia ingin bertaubat, disebutkan bahwa untuk mencapai tujuan taubat tersebut disyaratkan akan ia meninggalkan lingkungannya yang buruk. Sebab tidak sedikit memang seorang yang tadinya baik menjadi rusak karena lingkungan. Karena itu Imam An Nawawi menggunakan al hatstsu yang artinya saling mendukung dan memotivasi. Sebab dari lingkungan yang saling mendukung kebaikan akan tercipta kebiasaan berbuat baik secara istiqamah.

Lebih dalam jika kita renungkan makna ayat fastabiquu kita akan menemukan makna bahwa di mana kita memang harus menciptakan lingkungan. Sebab dalam kata tersebut terkandung makna “berlombalah”. Dalam perlombaan tidak mungkin sendirian, melainkan harus lebih dari satu atau lebih. Maka jika semua orang berlomba dalam kebaikan, otomatis akan tercipta lingkungan yang baik. Karena dalam ayat yang lain Allah swt. berfirman dalam surah Ali Imran,133: wasaari’uu ilaa maghfiratin mirrabbikum di sini Allah swt. menggunakan kalimat wa saari’uu diambil dari kata saa ra’a- yusaa ri’u maksudnya tidak sendirian, melainkan ada orang lain yang juga ikut bergegas. Seperti dhaaraba-yudhaaribu artinya saling memukul. Dalam makna ini tergambar keharusan adanya lingkungan di mana sejumlah orang saling bergegas untuk berbuat baik. Bagitu juga dalam surah Al Hadid, 21, Allah berfirman: saabiquu ilaa maghfiratin mirr rabbikum, kata saabiquu mengandung makna saling berlombalah. Suatu indikasi bahwa menciptakan lingkungan yang baik adalah sebuah keniscayaan.

Langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang baik ini adalah dengan memulai dari diri sendiri dan keluarga. Allah swt. berfirman: quu anfusakum wa ahliikum naaraa. Perhatikan dalam ayat ini, Allah swt hanya focus kepada diri sendisi dan keluarga dan tidak melebar kepada masyarakat luas dan Negara. Mengapa? Sebab inilah jalan terbaik dan praktis untuk memperbaiki sebuah bangsa. Kita harus memulai dari diri sendiri dan keluarga. Sebuah bangsa apapun hebatnya secara teknologi, tidak akan pernah bisa tegak dengan kokoh bila pribadi dan keluarga yang ada di lamanya sangat rapuh.

Ketiga, bahwa kesigapan melakukan kebaikan harus didukung dengan kesungguhan yang dalam. Imam An Nawawi mengatakan: bil jiddi min ghairi taraddud . Kalimat ini menunjukkan bahwa tidak mungkin kebaikan dicapai oleh seseorang yang setengah hati dalam mengerjakannya. Rasulullah saw. bersabda: baadiruu fil a’maali fitanan ka qitha’il lailill mudzlim, yushbihur rajulu mu’minan wa yumsii kaafiran, ,wa yumsii mu’minan wa yushbihu kaafiran, yabi’u diinahu bi ‘aradhin minad dunyaa (HR. Muslim). Dalam hadits ini Rasulullah saw. mendorong agar segera beramal sebelum datangnya fitnah, di mana ketika fitnah itu tiba, seseorang tidak akan pernah bisa berbuat baik. Sebab boleh jadi pada saat itu seseorang dipagi harinya masih beriman, tetapi pada sore harinya tiba-tiba menjadi kafir. Atau sebaliknya pada sore harinya masih beriman tetapi pada pagi harinya tiba-tiba menjadi kafir. Agama pada hari itu benar-benar tidak ada harganya, mereka menjual agama hanya dengan sepeser dunia.

Uqbah bin Harits ra. pernah suatu hari bercerita: “Aku shalat Ashar di Madinah di belakang Rasulullah saw. kok tiba-tiba selesai shalat Rasulullah segera keluar melangkahi barisan shaf para sahabat dan menuju kamar salah seorang istrinya. Para sahabat kaget melihat tergesa-gesanya Rasulullah. Lalu Rasulullah keluar, dan kaget ketika melihat para sahabatnya memandangnya penuh keheranan. Rasulullah saw. lalu bersabda: Aku teringat ada sekeping emas dalam kamar, dan aku tidak suka kalau emas tersebut masih bersamaku. Maka aku segera perintahkan untuk dibagikan kepada yang berhak (HR. Bukhari).

Jabir bin Abdillah meriwayatkan bahwa pernah salah seorang bertanya kepada Rasulullah saw.: Wahai Rasul, apa yang akan aku dapatkan jika aku terbunuh dalam peperangan ini? Rasulullah menjawab: Kau pasti dapat surga. Seketika orang tersebut melepaskan kurma yang masih di tangannya, lalu berangkat ke tengah medan tempur dengan tanpa ragu, lalu ia berperang sampai terbunuh. (HR. Bukhari-Muslim). Subhanallah, sebuah kenyataan dalam sejarah, di mana umat Islam harus memiliki contoh seperti ini. Wallahu a’lam bishshawab.

oleh:DR. Amir Faishol Fath

50 Keistimewaan seorang wanita

" Sekadar renungan buat insan yang bergelar wanita.

Ketahuilah betapa istimewanya menjadi wanita. Betapa bertuahnya menjadi wanita. Bersyukurlah… kerana menjadi wanita.”
Bacalah risalah ini dengan niat untuk diamalkan dan sampaikan kepada mereka yang lain. Insya Allah..


1. Doa wanita lebih maqbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulallah s.a.w. akan hal tersebut, jawab baginda: "Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."

2. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1,000 orang lelaki yang tidak soleh.

3. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.

4. Seorang wa
nita solehah adalah lebih baik daripada 70 lelaki soleh.

5. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, darjatnya seumpama orang yang sentiasa menangis ke
rana takutkan Allah s.w.t. dan orang yang takutkan Allah s.w.t. akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

6. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedakah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail a.s.

7. Tidaklah seorang wanita yang haidh itu, kecuali haidhnya merupakan kifarat (tebusan) untuk dosa-dosanya yang telah lalu, dan apabila pada hari pertama haidhnya membaca "Alhamdulillahi'alaa Kulli Halin Wa Astaghfirullah Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan dan aku mohon ampun kepada Allah dari segala dosa."; maka Allah menetapkan dia bebas dari neraka dan dengan mudah melalui shiratul mustaqim yang aman dari seksa, bahkan AllahTa'ala mengangkatnya ke atas darjat, seperti darjatnya 40 orang mati syahid, apabila dia selalu berzikir kepada Allah selama haidhnya.

8. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah s.a.w.) di dalam syurga.



9. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa taqwa serta bertanggung jawab, maka baginya adala syurga.

10. Daripada Aisyah r.ha. "Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka merekaakan menjadi penghalang baginya daripada api neraka."

11. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.

12. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibubapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

13. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.




14. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan meredhainya (serta menjaga sembahyang dan puasanya).

15. Aisyah r.ha. berkata "Aku bertanya kepada Rasulullah s.a.w. siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita ?" Jawab baginda, "Suaminya" "Siapa pula berhak terhadap lelaki ?" Jawab Rasulullah s.a.w. "Ibunya". 16. Seorang wanita yang apabila mengerjakan solat lima waktu, berpuasa wajib sebulan (Ramadhan), memelihara kehormatannya serta taat kepada suaminya, maka pasti akan masuk syurga dari pintu mana saja yang dia kehendaki.

17. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah s.w.t. memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya(10,000 tahun).

18. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah s.w.t. mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

19. Dua rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.

20. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.

21. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.



22. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah s.w.t. mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah s.w.t.

23. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.

24. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

25. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.

26. Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya daripada badannya (susu badan) akan dapat satu pahala daripada tiap-tiap titik susu yang diberikannya.

27. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempoh (2 1/2 tahun), maka malaikat-malaikat di langit akan khabarkan berita bahawa syurga wajib baginya.

28. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.

29. Wanita yang habiskan malamnya dengan tidur yang tidak selesa kerana menjaga anaknya yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba.

30. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.

31. Apabila seorang wanita mencucikan pakaian suaminya, maka Allah mencatatkan baginya seribu kebaikan, dan mengampuni dua ribu kesalahannya,bahkan segala sesuatu yang disinari sang suria akan meminta keampunan baginya, dan Allah mengangkatkannya seribu darjat untuknya.


32. Seorang wanita yang solehah lebih baik daripada seribu orang lelaki yang tidak soleh, dan seorang wanita yang melayani suaminya selama seminggu, maka ditutupkan baginya tujuh pintu neraka dan dibukakan baginya lapan pintu syurga, yang dia dapat masuk dari pintu mana saja tanpa dihisab.

33. Mana-mana wanita yang menunggu suaminya hingga pulanglah ia, disapukan mukanya, dihamparkan duduknya atau menyediakan makan minumnya atau merenung ia pada suaminya atau memegang tangannya, memperelokkan hidangan padanya,memelihara anaknya atau memanfaatkan hartanya pada suaminya kerana mencari keredhaan Allah, maka disunatkan baginya akan tiap-tiap kalimah ucapannya,tiap-tiap langkahnya dan setiap renungannya pada suaminya sebagaimana memerdekakan seorang hamba. Pada hari Qiamat kelak, Allah kurniakan Nur hingga tercengang wanita mukmin semuanya atas kurniaan rahmat itu. Tiada seorang pun yang sampai ke mertabat itu melainkan Nabi-nabi.

34. Tidakkan putus ganjaran dari Allah kepada seorang isteri yang siang dan malamnya menggembirakan suaminya.

35. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suaminya melihat isterinya dengan kasih sayang akan di pandang Allah dengan penuh rahmat.

36. Jika wanita melayan suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.

37. Wanita yang melayani dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan medapat pahala jihad.

38. Jika wanita memicit suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memicit suami bila disuruh akan mendapat pahala tola perak.


39. Dari Hazrat Muaz : Mana-mana wanita yang berdiri atas dua kakinya membakar roti untuk suaminya hingga muka dan tangannya kepanasan oleh api,maka diharamkan muka dan tangannya dari bakaran api neraka.

40. Thabit Al Banani berkata: Seorang wanita dari Bani Israel yang buta sebelah matanya sangat baik khidmatnya kepada suaminya. Apabila ia menghidangkan makanan dihadapan suaminya, dipegangnya pelita sehingga suaminya selesai makan. Pada suatu malam pelitanya kehabisan sumbu, maka diambilnya rambutnya dijadikan sumbu pelita. Pada keesokkannya matanya yang buta telah celik. Allah kurniakan keramat (kemuliaan pada perempuan itu kerana memuliakan dan menghormati suaminya).

41. Pada suatu ketika di Madinah, Rasulullah s.a.w. keluar mengiringi jenazah. Baginda dapati beberapa orang wanita dalam majlis itu. Baginda lalu bertanya, "Adakah kamu menyembahyangkan mayat ?" Jawab mereka,"Tidak Sabda Baginda, "Seeloknya kamu sekelian tidak perlu ziarah dan tidak ada pahala bagi kamu. Tetapi tinggallah di rumah dan berkhidmatlah kepada suami nescaya pahalanya sama dengan ibadat-ibadat orang lelaki.

42. Wanita yang memerah susu binatang dengan 'Bismillah' akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.



43. Wanita yang menguli tepung gandum dengan 'Bismillah', Allah akan berkatkan rezekinya.

44. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di Baitullah.

45. "Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang mengeluarkan peluh ketika membuat roti, Allah akan mebinakan 7 parit diantara dirinya dengan api neraka, jarak diantara parit itu ialah sejauh langit dan bumi."

46. "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang, Allah akan mencatatkan untuknya perbuatan baik sebanyak utus benang yang dibuat dan memadamkan seratus perbuatan jahat."

47. "Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang menganyam akan benang dibuatnya, Allah telah menentukan satu tempat khas untuknya di atas takhta di hari akhirat."

48. "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang meminyakkan rambut anaknya, menyikatnya, mencuci pakaian mereka dan mencuci akan diri anaknya itu, Allah akan mencatatkan untuknya pekerjaan baik sebanyak helai rambut mereka dan memadamkan sebanyak itu pula pekerjaan jahat dan menjadikan dirinya kelihatan berseri di mata orang-orang yang memerhatikannya."

50. Sabda Nabi s.a.w.: "Ya Fatimah barang mana wanita meminyakkan rambut dan janggut suaminya, memotong misai dan mengerat kukunya, Allah akan memberi minum akan dia dari sungai sungai serta diringankan Allah baginya sakaratul maut dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman daripada taman- taman syurga dan dicatatkan Allah baginya kelepasan dari api neraka dan selamatlah ia melintas Titian Shirat."

p/s:Begitu istimewanya seorang yang bernama wanita ..





Friday, September 11, 2009

Muhasabah diri



Suatu pepatah mengatakan bahwa: “Gajah di pelupuk mata tak nampak, sedang semut di seberang lautan tampak.” Sebuah pepatah yang sangat menganjurkan kepada kita untuk lebih mengintrospeksi diri kita sendiri, apakah kita sudah baik perilakunya dan tidak satupun mempunyai aib untuk menyalahkan seseorang yang mungkin lebih sedikit aibnya dibandingkan dengan kita.
Ada beberapa jalan untuk mengetahui aib kita sendiri, sehingga menjadikan kita lebih bisa untuk menjadi yang lebih baik lagi. Sedikitnya ada empat jalan untuk mengetahui aib diri kita sendiri.
Pertama, hendaklah ia duduk menghadap seorang syaikh yang bersih hatinya dan mengetahui berbagai penyakit jiwa, dan jeli terhadap berbagai cacat yang tersembunyi dan kemudian syaikh atau guru tersebut memberitahukan berbagai aib dirinya dan jalan terapinya. Akan tetapi keberadaan orang yang seperti ini pada zaman sekarang sangatlah sulit sehingga hampir-hampir tidak ada sama sekali.

Kedua, hendaklah ia meminta kepada seorang ikhwan atau kawan yang jujur, beragama dan ‘tajam penglihatannya” menjadi pengawas dirinya untuk memperhatikan berbagai keadaan dan perbuatannya, kemudian menunjukkan kepadanya berbagai akhlak tercela, perbuatan yang tidak baik dan aibnya, baik yang dzahir maupun batin. Hal inilah yang biasa dilakukan oleh orang-orang yang cerdas dan para ulama’ besar.
Umar ra. berkata: Semoga Allah SWT merahmati seseorang yang menunjukkan aib diriku. Umar ra. biasa bertanya kepada Salman tentang aib dirinya. Ketika Salman datang kepadanya, Umar ra. bertanya: “Apa yang telah kamu dengar tentang diriku yang tidak kamu sukai? Salman tidak bersedia mengatakannya tetapi setelah didesak terus oleh Umar ra. akhirnya ia mengatakan: “Aku mendengar bahwa engkau mengumpulkan dua macam kuah dalam satu hidangan, dan engkau punya dua jubah, satu jubah untuk siang hari dan satu jubah lainnya untuk malam hari.” Umar ra. bertanya: “Apakah ada yang lainnya?” Salman menjawab: “Tidak” Umar ra. berkata: “Adapun dua hal itu maka akan aku tinggalkan.” Akan tetapi sangat jarang seorang kawan yang mau meninggalkan basa-basi lalu memberitahukan aib atau meninggalkan kedengkian sehingga tidak melebihi ukuran kewajiban.
Ketiga, hendaklah ia memaafkan lisan para musuhnya dan merenungkan apa yang diucapkan musuhnya, karena mata kebencian mengungkapkan segala keburukan. Hanya saja tabiat manusia cenderung mendustakan musuh dan menilai pernyataannya sebagai kedengkian. Padahal orang yang punya mata hati (bashirah) tidak akan mengabaikan manfaat yang dapat diperoleh dari pernyataan musuh-musuhnya, karena keburukan akan keuar dari lisan mereka.
Keempat, hendaklah ia bergaul dengan masyarakat, kemudian setiap hal yang dilihatnya tercela di tengah kehidupan masyarakat maka hendaklah ia menuntut dirinya dengan hal tersebut dan menisbatkannya kepada dirinya, karena hal demikian adalah cerminan setiap orang Mu’min. kemudian ia melihat aib orang lain sebagai aibnya sendiri, dan mengetahui tabiat manusia berbeda-beda tingkatan dalam mengikuti hawa nafsunya.
Seandainya semua orang meninggalkan apa yang mereka benci dari orang lain niscaya mereka tidak memerlukan lagi Mu’addib (pemberi pelajaran).

Dengan empat jalan di atas kita dapat mengetahui aib diri kita sehingga kita diharuskan melakukan introspeksi diri sendiri untuk menjadi yang lebih baik dari sekarang dan berguna bagi masyarakat dan tidak meremehkan orang lain walaupun itu adalah musuh kita.

Thursday, September 10, 2009

Teladani 10 akhir Ramadan Nabi


Kita disuruh melipat gandakan ibadat pada 10 hari terakhir Ramadan.


RAMADAN menjanjikan ganjaran yang cukup istimewa bagi seorang Muslim ke arah mengecapi kecemerlangan hidupnya. Hal ini akan terlaksana dan tercapai dengan jayanya.

Pertama; jika setiap hamba benar-benar seorang Muslim yang mengerjakan ibadah puasa berteraskan keimanan dan muhasabah serta mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

Kedua; yakin dengan ganjaran yang telah dijanjikan Allah SWT terhadap segala amalannya. Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud: Sesiapa yang menghidupkan Ramadan dengan penuh keimanan dan penuh kesedaran (mengharap ganjaran Allah) nescaya akan diampuni baginya dosa-dosa yang lalu. (riwayat al-Bukhari dan Muslim]

Memasuki detik 10 terakhir Ramadan pesona peribadi dan perilaku Rasulullah SAW terlakar dalam hadis yang diriwayatkan daripada Aisyah r.a yang bermaksud: Adalah Rasulullah SAW apabila telah masuk 10 akhir daripada Ramadan, Baginda akan menghidupkan malam-malamnya, membangunkan ahli keluarganya dan mengikat pinggangnya. (riwayat al-Bukhari dan Muslim)

Kupasan ringkas hadis

Para ulama berbeza pendapat dalam memberi pentafsiran mereka terhadap hadis di atas. Namun demikian mereka sepakat bahawa Rasulullah SAW melipat-gandakan ibadatnya pada 10 malam yang terakhir Ramadan.

Hadis di atas menunjukkan betapa Rasulullah SAW amat memberi tumpuan serius pada detik malam 10 terakhir Ramadan terutama dalam perihal beribadah. Dalam sebuah hadis lain yang diriwayatkan daripada Aisyah r.a yang bermaksud: Rasulullah SAW bersungguh-sungguh dalam 10 hari terakhir bulan Ramadan, suatu perkara yang tidak Rasulullah SAW lakukan pada bulan-bulan selainnya. (riwayat Muslim)

Mengikat kainnya

Ibn Hajar al-Asqalani menyatakan bahawa para ulama mempunyai beberapa pendapat terhadap istilah 'mengikat kainnya'.

Di antara pendapat yang paling kuat ialah ia membawa dua pengertian iaitu Rasulullah SAW tidak menggauli para isterinya iaitu melakukan hubungan suami isteri (jimak) dan ini digambarkan dengan istilah 'mengikat kainnya'.

Maksud yang kedua ialah baginda SAW bersungguh-sungguh dalam setiap ibadah yang dilakukannya. Kedua-dua pengertian adalah tepat jika dilihat dari perbuatan Rasulullah SAW tatkala tiba malam-malam 10 akhir Ramadan. (Fath al-Bari 6:310)

Menghidupkan malam harinya

Rasulullah SAW telah memberikan pedoman terbaik kepada umatnya agar melakukan transformasi dengan mengubah malam yang biasa pada bulan-bulan selain Ramadan dengan menghidupkannya dengan melakukan ketaatan melalui gerak kerja ibadah.

Antaranya melakukan solat-solat sunat, membaca al-Quran, beriktikaf terutama di sepertiga malam sewaktu manusia terlena di malam hari. (Fath al-Bari 6:310)

Membangunkan Ahli Keluarganya

Dalam hal gerak kerja beribadah (solat), baginda SAW tidak pernah melupakan atau mengabaikan keluarganya.

Rasulullah SAW menunjukkan contoh terbaik kepada seluruh umatnya terutama ketua keluarga agar tidak mengabaikan keluarga walaupun dalam perihal melakukan ibadah-ibadah sunat.

Perilaku baginda SAW membangunkan ahli keluargannya turut diteladani Khalifah Umar al-Khattab r.a di mana al-Imam Malik dalam Al-Muwatta' menyebutkan, bahawasanya Umar r.a melakukan solat malam seperti yang dikehendaki oleh Allah SWT, sehingga apabila tiba waktu pertengahan malam, Umar r.a membangunkan keluarganya agar melakukan solat seraya mengatakan kepada mereka: "Solat! solat!"

Tuesday, September 8, 2009

..:: PERHATIAN ::..

BERSEDIAKAH ANDA JIKA DIBERIKAN
TANGGUNGJAWAB MENYEMBELIH???

KURSUS PENYEMBELIHAN
( T E O R I D A N P R A K T I K A L ]

ANJURAN
RAKAN HALAQAH SISWA (RUHIS)

TARIKH : 12 SEPTEMBER 2009 (SABTU)
MASA : 9.00 PAGI-9.30 MALAM
TEMPAT : SURAU UNIKL MFI

KEPADA YANG BERMINAT SILA BERIKAN NAMA DAN NO ID KEPADA :
AKHI SYUAIB – 013-2950074
AKHI ASYRAF – 0129485424

SIJIL AKAN DIBERIKAN KEPADA SEMUA PESERTA!!!
GOTONG ROYONG DAN BERBUKA PUASA BERSAMA!!
PENYERTAAN ADALAH PERCUMA!!